Liputan Surabaya – Sidoarjo, Jawa Timur Di tengah pilu bencana yang mengguncang kawasan Buduran, Sidoarjo, muncul satu kisah yang menyentuh hati publik. Adalah Syaiful Rosi Abdillah, atau akrab disapa Rosi, seorang santri Pondok Pesantren Al Khoziny, yang menunjukkan keteladanan luar biasa dalam situasi genting: ia meminta Tim SAR untuk menyelamatkan temannya terlebih dahulu, meski dirinya sendiri terluka parah dan terjebak di bawah reruntuhan.
Peristiwa itu terjadi setelah bangunan di sekitar pesantren ambruk akibat insiden yang belum lama ini menimpa kawasan tersebut. Rosi, salah satu korban tertimbun, ditemukan pada 3 Oktober 2025, setelah tiga hari penuh perjuangan tim penyelamat mencari korban yang masih hidup di antara tumpukan puing.
Saat ditemukan, tubuh Rosi lemah dan penuh luka. Namun di tengah napas yang tersisa, ia justru mengucap kalimat yang membuat para petugas terdiam haru.
โTolong teman saya dulu, Pak… saya masih bisa nunggu,โ ujar Rosi dengan suara terbata, seperti disampaikan salah satu anggota Tim SAR kepada wartawan.
Permintaan itu menggambarkan betapa kuatnya rasa kemanusiaan dan solidaritas dalam diri seorang santri muda. Meski kondisinya kritis, Rosi memilih menunda keselamatannya demi memastikan temannya lebih dulu ditolong.
Tim SAR kemudian mengevakuasi keduanya secara bergantian. Rosi berhasil diselamatkan dalam keadaan selamat, namun harus menjalani perawatan intensif akibat luka serius di bagian kaki. Dari hasil pemeriksaan medis, dokter terpaksa melakukan amputasi pada kaki kanannya untuk menyelamatkan nyawanya.
Kini, Rosi tengah dirawat di rumah sakit dengan pengawasan ketat. Pihak Pondok Pesantren Al Khoziny menyampaikan rasa syukur atas keselamatan santrinya, sekaligus mengapresiasi semangat dan ketulusan Rosi yang menjadi inspirasi banyak orang.
Rosi dikenal pendiam, tapi punya jiwa penolong dan solidaritas tinggi. Apa yang dia lakukan mencerminkan ajaran luhur pesantren โ mendahulukan orang lain di atas diri sendiri,โ ujar salah satu pengasuh Pondok Al Khoziny saat ditemui wartawan, Jumat (4/10).
Kisah Syaiful Rosi Abdillah kini viral di berbagai platform media sosial. Banyak warganet mengungkapkan rasa haru dan doa agar sang santri segera pulih.
Lebih dari sekadar kisah penyelamatan, tindakan Rosi menjadi simbol ketulusan, keberanian, dan persahabatan sejati. Ia membuktikan bahwa di tengah reruntuhan bencana, masih ada sosok muda yang menyalakan cahaya kemanusiaan. (Tp)