Perempatan Simokerto Kembali Makan Korban: Jurnalis Transpos.id Patah Tulang Usai Ditabrak Motor

๐Ÿ„ป๐Ÿ„ธ๐Ÿ„ฟ๐Ÿ…„๐Ÿ…ƒ๐Ÿ„ฐ๐Ÿ„ฝ ๐Ÿ…‚๐Ÿ…„๐Ÿ…๐Ÿ„ฐ๐Ÿ„ฑ๐Ÿ„ฐ๐Ÿ…ˆ๐Ÿ„ฐ Neอคwsอ› – Surabaya, Malam itu, Kamis (2/10/2025), suasana perempatan Kapasari, Simokerto, Surabaya, ramai oleh lalu lintas. Lampu merah masih menyala jelas, kendaraan di arah barat berhenti tertib. Namun dari kejauhan, sebuah sepeda motor Honda Beat putih melaju kencang tanpa tanda-tanda mengurangi kecepatan. Detik berikutnya, suara benturan keras memecah keramaian.

 

 

Seorang jurnalis media Transpos.id, yang tengah melintas di jalur resmi, terpental dan jatuh tersungkur. Benturan membuat tubuhnya ringsek, dengan luka serius hingga patah tulang di bagian kaki. Warga sekitar bergegas menolong dan membawa korban ke RSUD Dr. Soewandhie.

Bacaan Lainnya
SIMAK JUGA   Kapolri: Rekayasa Lalu Lintas Diadakan agar Mudik Terkelola Dengan Baik
LIPUTAN SURABAYA

Pengendara Asal Pasuruan Diduga Terobos Lampu Merah

Pelaku diketahui berinisial M, warga Pasuruan, yang malam itu melaju dari arah Pasar Turi menuju Jagir. Kesaksian warga menyebut, pelaku menerobos lampu merah dengan kecepatan tinggi.

โ€œSudah jelas lampu merah, tapi dia (pengendara) tetap nerobos. Korban yang jalan sesuai jalurnya nggak sempat menghindar,โ€ kata Suyanto, warga setempat yang menyaksikan langsung kejadian.

Sepeda motor dan pengendaranya kini diamankan Satlantas Polrestabes Surabaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Simpang Rawan, Polisi Jarang Tampak

Perempatan Kapasari bukan pertama kali menelan korban. Warga menilai kawasan tersebut memang rawan kecelakaan karena sering terjadi pelanggaran lalu lintas, terutama pengendara yang nekat melawan lampu merah.

โ€œKalau dihitung, hampir tiap minggu ada yang kecelakaan. Masalahnya, jarang ada polisi yang jaga di sini. Padahal jalan ini ramai sekali,โ€ keluh Sumini, pedagang kaki lima di sekitar lokasi.

SIMAK JUGA   Walikota Eri Cahyadi Bikin WA Group, Tampung Curhat RT RW dan LPMK

Minimnya pengawasan polisi di titik rawan itu dianggap sebagai salah satu penyebab pelanggaran lalu lintas berulang. Bahkan, beberapa warga menyebut CCTV yang terpasang tak cukup efektif karena tidak diiringi penindakan langsung.

Sorotan Publik terhadap Keselamatan Jurnalis

Kasus ini juga menyorot perhatian publik karena menimpa seorang jurnalis. Profesi yang sehari-hari bekerja di lapangan dengan mobilitas tinggi, kini justru harus menjadi korban kelalaian pengendara. Rekan-rekan sesama wartawan mengecam keras kejadian tersebut.

โ€œIni bukan sekadar kecelakaan biasa, tapi gambaran betapa lemahnya pengawasan lalu lintas di Surabaya. Jurnalis yang sedang bekerja atau pulang liputan seharusnya tidak menjadi korban karena kelalaian orang lain,โ€ ujar salah satu jurnalis senior yang enggan disebutkan namanya.

Catatan Hitam Lalu Lintas Surabaya

Data Dinas Perhubungan Kota Surabaya menyebutkan, Simokerto termasuk wilayah dengan tingkat kecelakaan lalu lintas cukup tinggi. Perempatan Kapasari menjadi salah satu titik paling rawan karena arus kendaraan padat dan banyak pengendara yang abai terhadap lampu lalu lintas.

SIMAK JUGA   Polda Jatim Bantu Evakuasi Korban Runtuhnya Bangunan Pesantren di Sidoarjo

Pengamat transportasi menilai, persoalan utama ada pada pengawasan dan penegakan aturan. โ€œCCTV itu hanya alat. Kalau tidak ada petugas atau sistem tilang yang benar-benar ditegakkan, maka pelanggaran akan terus terjadi. Efek jera harus nyata,โ€ kata pengamat lalu lintas dari Universitas Negeri Surabaya, Ir. Widodo Santoso.

Penutup: Menunggu Langkah Tegas Aparat

Peristiwa ini menjadi alarm keras bagi aparat penegak hukum dan pemerintah kota. Selain menyelidiki kasus tabrakan yang menimpa jurnalis Transpos.id, publik menunggu langkah konkret untuk memperketat pengawasan lalu lintas di titik-titik rawan.

Selama pengawasan masih longgar, perempatan Kapasari dan simpang lainnya di Surabaya akan terus menjadi โ€œladang mautโ€ yang setiap saat bisa memakan korban berikutnya. (Tp)

Pos terkait