Liputan Surabaya – Surabaya, Warga Kecamatan Simokerto menunjukkan kepedulian tinggi terhadap keamanan lingkungan dengan turut serta menjaga wilayah mereka, khususnya di sekitar Polsek Simokerto. Hal ini dilakukan setelah muncul keresahan akibat ulah sekelompok penyusup yang memanfaatkan situasi unjuk rasa untuk melakukan tindakan anarkis dan meresahkan masyarakat.(31/8)
Menurut warga, para penyusup tersebut kerap bergerak pada malam hari, mengambil rambu-rambu jalan, merusak fasilitas umum, hingga berpotensi menimbulkan ancaman kebakaran dengan target kantor polisi maupun rumah warga. Aksi itu dinilai sangat berbahaya karena bisa menimbulkan kerugian besar dan mengganggu ketenangan masyarakat sekitar.
โIni bukan demo murni, tapi penyusup yang mencari kesempatan dalam kesempitan. Mereka merusak rambu jalan, mengambil barang, dan bahkan berniat membakar kantor polisi. Kalau dibiarkan, dampaknya bisa meluas ke rumah-rumah warga,โ ungkap salah satu tokoh warga Simolawang, Kelurahan Simokerto.
Keresahan semakin terasa ketika aksi penyusup berlangsung pada malam hari sekitar pukul 21.00. Warga yang seharusnya beristirahat merasa tidak nyaman karena suara bising, keributan, serta ancaman dari kelompok yang disebut anarkis tersebut.
Menyikapi situasi itu, warga bersama-sama berinisiatif menjaga lingkungan. Mereka siap โpasang badanโ untuk mengusir penyusup yang mencoba merusak fasilitas umum maupun menebar ketakutan di tengah masyarakat.
โKalau demo seharusnya jelas tujuan, waktu, dan izinnya dari pihak berwenang. Bukan seperti ini, malam-malam bikin onar dan meresahkan,โ tegas salah seorang warga yang ikut berjaga.
Kekompakan warga Simokerto menjadi bentuk nyata solidaritas demi menjaga kenyamanan lingkungan. Mereka berharap Surabaya tetap kondusif, aman, dan tidak lagi terganggu oleh ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
โWarga siap bersama-sama menjaga keamanan. Ini demi kenyamanan masyarakat dan supaya Surabaya tetap damai,โ tutup warga Simokerto.
Pewarta : Musthofa
