Muhammadiyah Ingatkan Pemerintah Jaga Soliditas Institusi, Tak Asal Bongkar Struktur

Liputan Surabaya – Jakarta, Muhammadiyah berharap pemerintah tidak cepat bereaksi merespons wacana reformasi kepolisian pasca demonstrasi 25-29 Agustus lalu. Ia meminta pemerintah tak asal membongkar struktur Polri.

“Jangan setiap ada kasus terus muncul ide membongkar stuktur. Bahwa harus ada yang dibenahi itu lebih pada fungsinya, lebih baik semua dikonsolidasikan, tidak asal membongkar struktur yang sudah ada,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir, dalam keterangannya, Minggu (14/9/2025).

Haedar Nasir menilai pimpinan Polri telah melakukan tidakan tegas terhadap anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran dalam pengamanan aksi massa. Sejumlah anggota polri bahkan telah dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan yang berlaku

SIMAK JUGA   Antisipasi Kejahatan Malam di Akhir Pekan, Kapolrestabes Surabaya Kerahkan Patroli Gabungan Tiga PIlar

Selanjutnya tinggal dikawal hukum positifnya seperti apa. Bersamaan dengan itu kerusuhan yang terjadi di luar demonstrasi damai, seperti di Makassar yang menewaskan 4 korban jiwa, perusakan fasilitas publik dan penjarahan, perlu juga diusut tuntas pelakunya,” imbuh Haeda

Bacaan Lainnya
SIMAK JUGA   Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Misterius di Gudang Peluru
LIPUTAN SURABAYA

Selanjutnya ia juga menyampaikan perlunya konsolidasi dan instrospeksi seluruh lembaga negara dalam menyikapi aksi demonstrasi yang terjadi disejumlah wilayah di Indonesia tersebut. “Lebih baik melakukan konsolidasi secara menyeluruh untuk semua institusi yang terkait dengan peristiwa tersebut, juga merespons tuntutan dari demonstrasi yang terjadi,” paparnya.

Menurut Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogjakarta tersebut peristiwa kerusuhan imbas demontrasi tersebut bukan hanya kesalahan kepolisian. Namun, institusi lain juga perlu dibenahi fungsi-fungsinya.

“Bukan hanya kepolisian, ini berkait dengan banyak institusi lain juga. Lagi-lagi lebih baik benahi dan konsolidasikan fungsi-fungsi untuk semua institusi ketimbang melakukan perubahan stuktur,” tambahnya.

SIMAK JUGA   Brimob Polda Jatim Buka Layanan Kesehatan Gratis di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Haeda mengingatkan pemerintah perlunya penguatan soliditas antar institusi menghadapi potensi kehancuran negara seperti yang terjadi di Nepal. “Coba kita lihat di Nepal, akibat demontrasi yang tidak ditangani secara bijak, justru malah menghancurkan negara, saya pikir saat ini yang terpenting justru soliditas antar para pimpinan institusi negara dalam komando Presiden Prabowo Subianto, jangan malah di pecah belah, berbahaya,” pungkasnya.

Pewarta : Musthofa

Pos terkait