Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPSNU) Pagar Nusa Trenggalek mengecam keras aksi perusakan kantor Polsek Watulimo oleh ratusan pesilat yang terjadi pada Senin (20/1/2025) malam.
Ketua IPSNU Trenggalek, Amin Tohari, menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak berkaitan dengan organisasi Pagar Nusa, melainkan murni ulah individu.
โTindakan ini kami kecam keras, dan secara resmi organisasi tidak pernah menginstruksikan hal seperti itu. Kami mendukung sepenuhnya upaya penegakan hukum oleh kepolisian,โ kata Amin Tohari dalam pernyataannya di Polres Trenggalek, Sabtu (25/1/2025).
Ia menyayangkan insiden tersebut yang mencoreng nama baik organisasi pencak silat dan institusi negara. Amin juga mengklarifikasi bahwa Pagar Nusa tidak pernah menginstruksikan pengumpulan massa atau aksi di Polsek Watulimo.
Bahkan, pengurus PAC Watulimo sempat berupaya meredam situasi, namun massa sudah terlanjur bertindak anarkis.
โSebagian besar massa yang terlibat berasal dari luar Kabupaten Trenggalek, sehingga situasi sulit dikendalikan,โ imbuhnya.
Sebelumnya, ratusan pesilat mendatangi Polsek Watulimo untuk menuntut pembebasan rekan mereka yang ditahan atas kasus kekerasan. Ketika polisi menolak tuntutan tersebut, aksi massa berubah anarkis.
Mereka melempari kantor polisi dengan batu, menyebabkan kerusakan pada kaca jendela dan genting. Tiga anggota kepolisian juga mengalami luka akibat terkena lemparan batu.
Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranudikarta, menyampaikan bahwa pihaknya telah bertemu dengan pimpinan perguruan silat Pagar Nusa dan IKSPI Kera Sakti. Keduanya sepakat mendukung penegakan hukum dan mengimbau anggotanya untuk tidak melakukan aksi anarkis.
โKami telah bertemu dengan pimpinan kedua organisasi, dan alhamdulillah mereka mendukung langkah penegakan hukum yang kami lakukan,โ ujar AKBP Indra.