๐ป๐ธ๐ฟ๐ ๐ ๐ฐ๐ฝ ๐ ๐ ๐ ๐ฐ๐ฑ๐ฐ๐ ๐ฐ Neอคwsอ
SURABAYA โ Apa yang memang ditakdirkan menjadi milik kita, tidak akan pernah salah tempat. Keyakinan ini kembali menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat yang tengah dilanda kegelisahan akan masa depan.
Dalam berbagai situasi hidup. mulai dari persoalan pekerjaan, jodoh, hingga impian yang tertunda. banyak orang merasa khawatir apabila harapan yang diperjuangkan akhirnya menjadi milik orang lain. Namun, sejumlah tokoh spiritual dan motivator mengajak masyarakat untuk kembali menenangkan hati dan mempercayai takdir.
“Kalau memang itu ditulis Tuhan untuk kita, tidak akan berpindah ke tangan lain. Tugas kita hanya berusaha dan bersabar,” ujar Ustaz Deni Rahman, seorang dai muda yang aktif memberikan ceramah motivasi di media sosial, Minggu (3/8).
Fenomena ini mencuat di tengah meningkatnya tekanan sosial akibat persaingan di berbagai bidang. Banyak generasi muda merasa tertinggal, bahkan kalah, dalam perlombaan kehidupan.
“Psikolog klinis, dr. Maria Sari, mengatakan bahwa penting bagi individu untuk menumbuhkan kepercayaan terhadap proses. โBanyak yang merasa gagal hanya karena belum sampai. Padahal, belum bukan berarti tidak. Ada hal-hal yang memang menunggu waktu dan kesiapan,โ jelasnya.
“Dalam dunia yang bergerak cepat ini, pesan sederhana namun mendalam seperti “Tenang saja, yang ditakdirkan untukmu tak akan menjadi milik orang lain” menjadi pengingat. Bahwa di balik segala usaha, ada kekuatan yang lebih tinggi yang telah mengatur segalanya dengan sempurna.
Pewarta : Musthofa